Andi Abdullah Bau Massepe
Andi Abdullah
Bau Massepe adalah putra dari Andi Mappanyukki (salah satu pahlawan Nasional dari Sulawesi Selatan) dan ibunya Besse Arung
Bulo (putri Raja Sidenreng, anak dari La Sadapotto Addatuang Sidenreng dengan Baeda Addatuang Sawitto) di daerah Massepe, Kabupaten Sidenreng
Rappang. (Massepe dahulunya merupakan salah satu
pusat kerajan Addatuang (kerajaan) Sidenreng.
Dia adalah
pewaris tahta dari dua kerajaan besar di Sulawesi Selatan yaitu Kerajaan Bone dan Gowa. Ia juga merupakan pewaris tahta dari lima
kerajaan di sebelah barat Danau Sidenreng yaitu Suppa, Allita, Sidenreng Rappang dan Sawito.
Semasa
hidupnya pernah mengecap pendidikan formal pada Sekolah Rakyat selama 1 tahun
(1924), HIS (Hollands Inslander School (selesai 1932). Selain itu Dia juga
memperoleh pendidikan dilingkungan kerajaan yang dikenal dengan pangngadereng dikalangan budaya Bugis Makassar
Andi Abdullah
Bau Massepe merupakan Datu Suppa ke 25 berdasarkan silsilah Dia adalah ana' mattola di Suppa. Dia adalah pewaris tahta dari dua
kerajaan besar di Sulawesi Selatan yaitu Kerajaan Bone dan Gowa. Ia juga
merupakan pewaris tahta dari lima kerajaan di sebelah barat Danau Sidenreng
yaitu Suppa, Allita, Sidenreng Rappang dan Sawito.
Andi Abdullah
Bau Massepe wafat ditembak oleh pasukan Mayor Raymond Westerling -Korps Baret
Merah Belanda- pada tanggal 2 Februari 1947 setelah
ditahan selama 160 hari. Wafat 10 hari sesudah konferensi Pacekke (tanggal 20 Januari 1947). Makam dia
dapat ditemukan di Taman Makam Pahlawan kota Pare-Pare(110 kilometer utara Kota Makassar). Perihal kematiannya dalam wawancara pihak
keluarga (Hajjah Andi Habibah, putri tertua dia) menyatakan tidak ditembak mati
oleh Westerling, tetapi diduga dibunuh dengan menyumbat pernapasannya.
Kematiannya pun disembuyikan oleh pihak Belanda dan tidak adapun sanksi mata
yang melihat dia terbunuh.
0 Response to "Biografi Andi Abdullah Bau Massepe"
Post a Comment